Senin, 01 November 2010
Hujan Dan Rindu
Bergegas sang mentari menutup wajah,..
tirai angin membuka tabir hembusan,..
gemuruh mengambil aba aba,..
teriakan cahaya retak sekejap,..
melucuti awan putih merubah rona,..
cakrawala sedikit pejamkan cerah,..
Kerumunan bayu kan berlomba menapak buana,..
menggilas kering kerontang,..
tercecer bercak lembek kecoklatan,..
semilir anginpun terus berdering,..
gundah dedaunan berlari terikat ranting,..
langit merah padam tersingkir awan hitam,..
rembulanpun malu tersipu tampakan senyum,..
senyum tersembunyi di kerinduan angan,...
ku harus tebus gigil ini,..
Menjauh dari hasutan dingin,..
saat itulah gelora menggelegar dahsyat,..
denyut denyut nadi menggelenyut kencang,..
menyebut nama tera patrian,..
tirai angin membuka tabir hembusan,..
gemuruh mengambil aba aba,..
teriakan cahaya retak sekejap,..
melucuti awan putih merubah rona,..
cakrawala sedikit pejamkan cerah,..
Kerumunan bayu kan berlomba menapak buana,..
menggilas kering kerontang,..
tercecer bercak lembek kecoklatan,..
semilir anginpun terus berdering,..
gundah dedaunan berlari terikat ranting,..
langit merah padam tersingkir awan hitam,..
rembulanpun malu tersipu tampakan senyum,..
senyum tersembunyi di kerinduan angan,...
ku harus tebus gigil ini,..
Menjauh dari hasutan dingin,..
saat itulah gelora menggelegar dahsyat,..
denyut denyut nadi menggelenyut kencang,..
menyebut nama tera patrian,..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar