Jumat, 23 Desember 2011
Si Lidah Pedang
Sayap sayap penghasut
terbang bebas
bagai putaran topan pasir
melintas laksana mata pedang
tersemburlah bunga bunga bara
hingga langit terbakar
denotatifkan kiasan
Engkau datang membawa bangkaimu
dari sekumpulan petuah fiksi
yang tak terlihat kasat olehmu
permainkan lidah pedang
punggung apresiasi terhunus
Namun hunjam sapu aksara nista
ku urai di depan mata fakta
pedang kemilaumu yang kau sepuh
dari pati ankara
sebagai pamungkas penebas budi
telah lebur bersama rona senyumku
yang ku patri dalam panji kesabaran
bersemayam dalam jiwa beretika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar