Kamis, 15 Desember 2011
Koruptor
Lahan tanah perempuan
yang terjamah hujan
namun mengekor gersang
oleh jemari penghuni
yang mencakar nurani
mencabik perut hijau yang rindang
tak kenal musim
karamkan naluri dari jiwa suci
menghisap punting pertiwi
hingga raib tanpa alibi
hanya untuk peliharaan cacing perut pribadi
Syahwat berkeliaran setumpuk tahta
tiada perdulikan langkah mentari
manfaatkan sela sela ruang yang terlelap
dengan jubah kehormatan menyigap
melahap hak semestinya bukan empunya
Saya bilang engkau pecundang !
saya bilang engkau pengecut !
saya bilang engkau laknat !
janganlah engkau marah akan gerutuku
kar'na engkau telah dustai hatimu
beranikah engkau membuka topengmu ?
tunjukan keberanianmu dari tamengmu ?
yah saya menantangmu wahai penguasa keangkuhan
tetes darahku adalah jeritan jelata
yang tertipu oleh ambisi angkuhmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar