Selasa, 01 Februari 2011
Dendam Syair Berdarah
Kala dendam membutakan norma jiwa
bertamu dengan serdadu bara
membawa syair syair berlumur darah
goresan tinta aroma pekat membuncah
menggema di sela sela bayu
gemparkan sasana di ujung pedang yudistira
kilau terik mentari tepian tajam
menjilat dendam kelam
hingga ngilu hati tersimpan
Biarlah ku bawa warangka jubah tajam
beku salju damaikan kesejukan
di sekujur ragawi
mengalir embun dari tirta surgawi
kan padamkan bara memerah
nan meraung di sudut bathin
tenangkan hati hasutan emosi
dan sambung kembali tali pelangi silaturrahmi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar