Jumat, 14 Januari 2011
Si Kumbang Merana
Catatan hati telah sirna
terlumat bait bait akhir
nan terbungkus senyum
namun hanya penepis eja
agar tak meletup bara bara menganga
oleh nisbi syair suksma
cambuk mencabik kalbu
di antara jeritan sunyi
entah apa yang menyublim jiwa
hingga pertaruhkan dalam bulan merenung
kesendirian tanpa bintang
lilin lilin romansa meleleh
membakar diri
cahyapun tak menampak
Apa kata kumbang ?
nan kan pupus dari bunga madu
selalu memanjakan geliat kata
menemani hingga larut dalam gulita
terulang lagi saat mentari bersiul
bersama camar menyanyikan kerinduan
simpul tujuh warna merona
berselok di senja menjingga
kini sang kumbang di ujung renta
merana di tangkai bunga bunga kering
terlumat bait bait akhir
nan terbungkus senyum
namun hanya penepis eja
agar tak meletup bara bara menganga
oleh nisbi syair suksma
cambuk mencabik kalbu
di antara jeritan sunyi
entah apa yang menyublim jiwa
hingga pertaruhkan dalam bulan merenung
kesendirian tanpa bintang
lilin lilin romansa meleleh
membakar diri
cahyapun tak menampak
Apa kata kumbang ?
nan kan pupus dari bunga madu
selalu memanjakan geliat kata
menemani hingga larut dalam gulita
terulang lagi saat mentari bersiul
bersama camar menyanyikan kerinduan
simpul tujuh warna merona
berselok di senja menjingga
kini sang kumbang di ujung renta
merana di tangkai bunga bunga kering
Tidak ada komentar:
Posting Komentar