Sabtu, 30 Oktober 2010
Lidah
Lidah satu indra peka menajam kata,..
jika tersimpul adonan etika kan indah terdengar syahdu,..
vital lidah kan membumbung atau menjatuhkan jati diri,..
laksana tongkat membuka tabir harga diri,..
seucap serpihan tutur bak arus kan menghanyutkan,..
kemana aliran kan menelaga,..
Sepintas indera perasa ringan melontar bongkahan eja,..
terkadang kan jadi beban benak mendekam,..
putih kan menjelma putih,..
hitam kan menjelma hitam,..
tak lepas apa yang telah terhempas,..
maka hati hatilah bermain ucap tarian lidah,..
Setiap arah tertuju tujuan hati,..
tak terpungkiri dalam larutan celoteh,..
apapun yang tersembunyi di balik umpat,..
kau memekar kuncup bunga benih tertanam,..
serapat rapatnya tersimpan ada kalanya menghamburkan aroma,..
antara benci dan suka mengiming imingi,..
kar'na kebohongan ataukah kejujuran menduduk tahta,..
jika tersimpul adonan etika kan indah terdengar syahdu,..
vital lidah kan membumbung atau menjatuhkan jati diri,..
laksana tongkat membuka tabir harga diri,..
seucap serpihan tutur bak arus kan menghanyutkan,..
kemana aliran kan menelaga,..
Sepintas indera perasa ringan melontar bongkahan eja,..
terkadang kan jadi beban benak mendekam,..
putih kan menjelma putih,..
hitam kan menjelma hitam,..
tak lepas apa yang telah terhempas,..
maka hati hatilah bermain ucap tarian lidah,..
Setiap arah tertuju tujuan hati,..
tak terpungkiri dalam larutan celoteh,..
apapun yang tersembunyi di balik umpat,..
kau memekar kuncup bunga benih tertanam,..
serapat rapatnya tersimpan ada kalanya menghamburkan aroma,..
antara benci dan suka mengiming imingi,..
kar'na kebohongan ataukah kejujuran menduduk tahta,..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar