Terdampar di pantai asmara,..
dalam pulau yang terbatas jeruji jeruji,..
hingga menyatu rasa enggan meninggalkan langkah,..
keinginan melepas terali jeruji mengelilingi,..
biarlah kebebasan menatap lebih jauh,..
kar'na karang kecemburuanmu kokoh,..
ku tak bisa mengukur neraca keegoan,..
hanya menunggu kapan waktu merubah,..
saat mata hatimu mengenal di mana letak keberadaan,..
di situ kau kan menerima kedatangan,..
Ingin meninggalkan namun ku masih menyatu,..
dalam rasa terbingkis aroma cinta,...
ingin ku campakkan namun ku tak kuasa,..
namamu telah mengukir prasati hati,..
ingin ku berpaling tatap namun bayangmu selalu ada,..
mengikutiku setiap jantung berdenyut nada,..
inginku melepas jeratan namun hati meronta,..
panah asmara kau tancap begitu mendalam,..
Setiap kali hasta mengusap dada,..
saat langkahku terhenti tabu tutur pantangmu,..
nan tak mengerti maksud olah baitmu,..
terasa dalam bui besi keemasan,..
ada keindahan ada pula nestapa,..
ku akui ku tak menginginkan tali kita terurai,..
ku akui ku tak sanggup memisahkan butir butir kasih,..
dan ku sangat mendambakan perubahan jiwa,..
membenahi keagungan kobaran cinta,..
yang tulus, ikhlas dan penuh romantisme,..
agar jalur kehidupan terbuka lebar,..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar