Sabtu, 26 Juni 2010
Rapuh
Raut pesonamu setiap saat,..
bagai pelangi menghias bumi,..
aku larut,..
aku terhanyut,...
aku terkesima,..
oleh pijaran auramu,..
kucoba sudahi gelora ini,.
kucoba menghargai perasaan ini,..
namun ku tak bisa karna risau menghantui,..
ku perlahan raih tongkat bangkitkan rasa,..
itupun tak cukup,..
apalah daya jiwa melunglai,..
biarlah ku berjalan pelan berdebu,..
biarlah tiada landasan,..
kemanapun ku sisir hati merenta,..
yakinku di depan tlah menunggu,..
walau kala tak menentu,..
bara berkobar namun rapuh,..
saka penyangga kokoh namun itu juga rapuh,..
akankah rapuh ini membelenggu selamanya,..
semoga rasa ini menyatu hanya untukku,...
bagai pelangi menghias bumi,..
aku larut,..
aku terhanyut,...
aku terkesima,..
oleh pijaran auramu,..
kucoba sudahi gelora ini,.
kucoba menghargai perasaan ini,..
namun ku tak bisa karna risau menghantui,..
ku perlahan raih tongkat bangkitkan rasa,..
itupun tak cukup,..
apalah daya jiwa melunglai,..
biarlah ku berjalan pelan berdebu,..
biarlah tiada landasan,..
kemanapun ku sisir hati merenta,..
yakinku di depan tlah menunggu,..
walau kala tak menentu,..
bara berkobar namun rapuh,..
saka penyangga kokoh namun itu juga rapuh,..
akankah rapuh ini membelenggu selamanya,..
semoga rasa ini menyatu hanya untukku,...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar