Sabtu, 16 April 2011
Goresan Kertas Putih Baru
Terlilit kawat nestapa
tirani rasa tercabik aksara
selaksa angin tanpa sapa
tersengal di kedalaman lahva
sulit menghitung nafas
yang tersisa
Tak pernah sadar badai bersandar
dalam perangai jiwa yang terpampang
Saji madu terbius
merubah pahit
di sekujur nurani
Dalam sekat ruang sunyi terdiam
menyimpul hakekat sukesma
hening brata di antara gelombang samudera jiwa
belantara kehidupan yang setiap saat tersinggah
mencari seonggok bintang gemintang
tuk menyinari lelap imaji
hingga terbangun mahambara dalam syair kehidupan
dan tercipta goresan kertas putih baru
yang tak terusik debu debu dari bebatuan tajam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar