Kamis, 27 Januari 2011
Senja Penawar Rindu
Senja bersulang malam
akhir peluh menyibak mentari
dalam kelana gelombang
telaah belantara bunga bunga
tuk wahya puncak hening brata
maliawan tersinggah hapsari
menemanni atma kala mencumbu mimpi
dengan syair syair mahambara
menggilas roh murka
hingga bait suksma memayungi
bintang laksana kristal pancarwengi
mengisi terang dari gulita
Penawar jingga kaki langit barat
hanya sesekali bertamu
terusir mega mega kelabu
sirnalah
namun terukir sejarah hati
saat rindu menggelegar langit jiwa
rinai air mata duduk di pintu renta
dan meminta
kapan panorama senja berseri
kembali menyapa kenangan baru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar