Berjalan di antara sekat sekat belantara bunga
satu nama telah menancap
di kastil hati menemani arca arca usang
tarian tinta mememory prasasti
antara ruas ruas pustaka hati
helai demi helai lembar terurai
ayat ayat kasih menyeruak jiwa
kedalaman samudera kelana asa
aroma memekar putik
musim semi telah tiba
berlabuh cinta di sandaran indera
Maksud hati mengadu restu
do'a dua pasang retina
nan memberikan ajaran ajaran tentang realita
sepasang sosok bijak keagungan sanjung
namun menampik untai garis kasih
tiada restu terlontar hardik
hingga bimbang menggantung hubungan
antara cinta kontra aksara orang tua
karna hanya spasi usia terlampau
di rinai air mata berharap
tunjukan sesungguhnya itu cinta suci
Tidak ada komentar:
Posting Komentar