hanya jelata dari seorang pengambara aksara,..
meraut butir butir makna tersimpan dalam laci imaji,..
naluripun membisik " itu kata yang pantas di rangkai",..
itu saja tak lebih dari pujangga sejati,..
ku tak pantas memangku tahta yang kau sanjung,..
karna aku masih dalam hampa naluri,..
harus ku cari di mana kan ku isi kekosongan,..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar