Kamis, 23 Desember 2010
Gerhana Di Matamu
Di depan teras hati duduk mengurai bayang,..
nyala lentera sinari antara remang,..
menatap garis lengkung putih kitari hitam,..
laksana mentari tertutup paras rembulan,..
serentak awan redupkan angkasa batas pandang,..
bias cahaya memecah seribu penjuru,..
hingga kemegahan muncul di bantaran kala
Tebur pesona kala reaksi bersinggung tatap,..
degup jantung terhentak takjub,..
saat kau tawarkan di balik rongga mata,..
keindahan kan membangun kastil rindu,..
lalu ku raih pena biru,..
dengan tinta pelangi mulai menari,..
melukiskan sajak tentang narasi pesonamu,..
nan terlintas gejolak misteri nalar ini,..
saat gerhana muncul di balik kelopak,..
Sungguh kenangan rasa tak luputkan angan,..
menjiwa ruang kosong musium jiwa,..
lestarikan panorama penghijauan hati,..
dari tuntutan asa ikrar pinta naluri,..
nyala lentera sinari antara remang,..
menatap garis lengkung putih kitari hitam,..
laksana mentari tertutup paras rembulan,..
serentak awan redupkan angkasa batas pandang,..
bias cahaya memecah seribu penjuru,..
hingga kemegahan muncul di bantaran kala
Tebur pesona kala reaksi bersinggung tatap,..
degup jantung terhentak takjub,..
saat kau tawarkan di balik rongga mata,..
keindahan kan membangun kastil rindu,..
lalu ku raih pena biru,..
dengan tinta pelangi mulai menari,..
melukiskan sajak tentang narasi pesonamu,..
nan terlintas gejolak misteri nalar ini,..
saat gerhana muncul di balik kelopak,..
Sungguh kenangan rasa tak luputkan angan,..
menjiwa ruang kosong musium jiwa,..
lestarikan panorama penghijauan hati,..
dari tuntutan asa ikrar pinta naluri,..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar