Bersamanya aku hanya dimanja angan,
Dia mampu berbagi hati,
Tanpa dia sadari aku amat tersakiti,
Jiwaku telah terpuruk olehnya,
Hasratku telah karam dihempas badai pengkhianatannya,
Halimun telah menutup harapnya terhadapku,
karena semua hanya fatamorgana,
yang takkan pernah kembali terdekap abadi..
mencumbu namun pisau menghuncam punggung,..
sakit dalam keterpurukan gairah jiwa,..
hingga tirai kabut menutup membatas pandang,..
berjatuhan mimpi mimpi yang telah terkantongi,..
berserakan tak mampu lagi meraup,..
kemana asa yang telah tergantung,..
di atap angkasa yang selama membenak,..
sirna oleh letupan sengat mentari,..
Kembali tersakiti,
Cintaku terhempas kekecewaan,
Terbawa seserpih kalbuku,
Rembulan jiwaku enggan bersinar,
Mentari hatiku memudar,
Mega berarak mendung menghitam,
Bayu hembuskan sepoi dinginkan hati,
Ku tlah lelah jika harus menanti,
Dimana letak muara cinta abadi,
Sungai asmara tlah kususuri tanpa ujung,
Kecewa kalbuku hadirkan pilu,
Sepertinya semua itu semu...
kecewa yang datang selalu terbelakang,..
tertipu oleh siasat cinta yang entah kemana arah,.
jiwa dan raga tersesat belantara tanpa tongkat,..
mentari yang seharusnya hangat merubah sengat,..
rasapun terpanggang rintih,..
tertitah langkah mereguk sisa nafas,..
tuk mencari muara sepoi kesejukan,..
nan tak kunjung menghampiri selasar cinta ini,..
tertipu kalbu saat terkata olehnya,
bahwa akulah yang ada di singgasana hasratnya,
bertahta berlian kebohongan yang dia suguhkan,
diiringi tarian lidah bersilat kepalsuan,
terdampingi dayang dayang kemunafikannya,
ach....istana asmaranya tak semegah kastil cintaku yang terhias pelangi ketulusan..
terbesit di sela serpihan tutur bait,..
dan di pakaikan makhkota dusta,..
bermanik mutiara kemunafikan,...
andai rasa ini tak tersipu oleh buaian kata manisnya,..
ini tak akan membelai cinta yang semestinya indah,..
berubah raut durjana muram gulita,..
musnah sudah sepenggal cinta,..
kini mengibar kain yang lusuh,..
jika ucap tak terkandung makna,
bandara kasih tak tersinggahi pesawat asmara,
hingga camarpun enggan berarak,
jerit nurani melengking membahana cakrawala jiwa,
apa kan tersinggahi kepakan merpati cinta,
jika ternyata samudera kasih enggan tersinggahi....
kasihnya yang jauh dari arti hidup ini,..
hampa yang termuat dalam pesawat asmara,..
enggan melandas bandara kasih,..
terkotori janji tanpa bukti,..
nan tinggal secercah noda ranting hijau,..
camar itu hengkang tanpa jejak,..
kar'na takut terbius suasana yang di singgahi,..
mungkin merpati sejoli akan hadir kembali,..
jika ada kobaran ikrar tuk mengulang suci,..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar