Sabtu, 04 September 2010
Nafas Pemudar Lara Asmara
Lirih terdengar gemercik senandung duka,..
isak di balik bukit asmara tancapan duri,..
tak sanggup ku dengar butir butir nada dilema,..
biarlah anginku meniup di sela lara,..
membawa tilam nafas pemudar masa,..
di mana masa nan meredup,..
hingga perih tak tertatap retina,..
tersiram lembut kesucian kasih,..
kasih menebar senyum puing puing bahasa,..
bahasa klik knop kehidupan akan tiba,..
Dengan segenggam bunga pengindah ku bawa,..
roman layu tak lagi ada,..
tertutup putik putik rindu,..
kan tersaji taman hati lestari,..
tunggulah hingga memekar hijau biasan jingga,..
dalam tarian jiwa gemulai tertata,..
bersama rasakan nafas nafas kesejukan,..
di saat keharuman merangkum satu,..
atas denting kemerduan ikatan kasih sejoli,..
pelita pelita indah membias romantisme,..
isak di balik bukit asmara tancapan duri,..
tak sanggup ku dengar butir butir nada dilema,..
biarlah anginku meniup di sela lara,..
membawa tilam nafas pemudar masa,..
di mana masa nan meredup,..
hingga perih tak tertatap retina,..
tersiram lembut kesucian kasih,..
kasih menebar senyum puing puing bahasa,..
bahasa klik knop kehidupan akan tiba,..
Dengan segenggam bunga pengindah ku bawa,..
roman layu tak lagi ada,..
tertutup putik putik rindu,..
kan tersaji taman hati lestari,..
tunggulah hingga memekar hijau biasan jingga,..
dalam tarian jiwa gemulai tertata,..
bersama rasakan nafas nafas kesejukan,..
di saat keharuman merangkum satu,..
atas denting kemerduan ikatan kasih sejoli,..
pelita pelita indah membias romantisme,..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar