Rabu, 14 Juli 2010
Menanti Cinta Nan Tak Mengujung
Laksana arca diam menanti entah,..
rinai hujan gemulai merebah basah,..
prahara menerpapun tak merubah arah,..
kelopak hati terbelenggu kata satu,..
kata nan semburkan lara,..
walau kadang datang sejengkal kala,..
tapi tak berkesudahan melekat rasa,..
apakah itu kesabaran ?
ataukah budak egois ?
ataukah pula itu atensi keharusan ?
pangkal tak berujung,..
berujung renta kerapuhan,..
Karena cinta dalam ukir prasasti hati,..
merangkai rasa misteri tak terpungkiri,..
sedikit demi sedikit terbukalah tabir muara,..
saat kesetiaan itu menjernih di telaga naluri,..
nan semestinya menutup kekeruhan,..
hingga tak menampak kebodohan,..
karena itu kan menjatuhkan,..
rinai hujan gemulai merebah basah,..
prahara menerpapun tak merubah arah,..
kelopak hati terbelenggu kata satu,..
kata nan semburkan lara,..
walau kadang datang sejengkal kala,..
tapi tak berkesudahan melekat rasa,..
apakah itu kesabaran ?
ataukah budak egois ?
ataukah pula itu atensi keharusan ?
pangkal tak berujung,..
berujung renta kerapuhan,..
Karena cinta dalam ukir prasasti hati,..
merangkai rasa misteri tak terpungkiri,..
sedikit demi sedikit terbukalah tabir muara,..
saat kesetiaan itu menjernih di telaga naluri,..
nan semestinya menutup kekeruhan,..
hingga tak menampak kebodohan,..
karena itu kan menjatuhkan,..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar