Jumat, 25 Juni 2010
Larut Dalam Penyesalan
Tatap retina jiwa mengingat seonggok kata,...
dalam bingkai kenangan gejolak pesona,..
kian merapuh saat angan singgah mencumbu,..
terperanjat jatuh di atas bebatuan cadas,..
erang kepedihan tak surut jua,..
hanya angan bersua obat penenang jiwa,..
Khayal jalinan rangkai sekalimat eja,..
memagut kenangan bayang bayang hampa,..
tanggalkan langit biru merubah kelam kehitaman,..
tarian tangan menoreh tinta tak berdawai,..
sembarut rembulan menyimak kesunyian malam,..
sepintas menatap kunang kunang,..
hinggapi ranting dedaunan kering,..
nan tak lama kan merebah tanah,..
tergilas tapak makhluk makhluk tak mengerti,..
mungkin ini kelemahan setia kala itu,..
seribu sesal menikam,..
tak henti mendera jera,..
pandanganpun meremang kegelapan,..
sesalku tak hiraukan belaian kasih nan usang,..
hingga harap bersua kasih serupa,..
namun tak bisa ??!!
karna di balik bukit bukit terjal berada,..
susah tuk menggapai dalam aral melintang,..
hanya maaf ku kirimkan merpati suci,..
dalam bingkai kenangan gejolak pesona,..
kian merapuh saat angan singgah mencumbu,..
terperanjat jatuh di atas bebatuan cadas,..
erang kepedihan tak surut jua,..
hanya angan bersua obat penenang jiwa,..
Khayal jalinan rangkai sekalimat eja,..
memagut kenangan bayang bayang hampa,..
tanggalkan langit biru merubah kelam kehitaman,..
tarian tangan menoreh tinta tak berdawai,..
sembarut rembulan menyimak kesunyian malam,..
sepintas menatap kunang kunang,..
hinggapi ranting dedaunan kering,..
nan tak lama kan merebah tanah,..
tergilas tapak makhluk makhluk tak mengerti,..
mungkin ini kelemahan setia kala itu,..
seribu sesal menikam,..
tak henti mendera jera,..
pandanganpun meremang kegelapan,..
sesalku tak hiraukan belaian kasih nan usang,..
hingga harap bersua kasih serupa,..
namun tak bisa ??!!
karna di balik bukit bukit terjal berada,..
susah tuk menggapai dalam aral melintang,..
hanya maaf ku kirimkan merpati suci,..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar